Psikologi Sosial, Sebuah Cerita Tentang Kasih Sayang Orang Tua
Hem… kalau yang namanya kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB/Bogor Agricultural University) itu, terutama yang namanya jurusan Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat di Fakultas Ekologi Manusia, pasti ada-ada saja yang namanya matak uliah yang lebih pada membuka wawasan. Kali ini yang menjadi fokus perhatianku adalah kulaih Psikologi Sosial yang kala itu disampaikan oleh dosen yang sangat pandai untuk menarik minat dan perhatian
mahasiswa beliau adalah Ibu Dr.Nurmala K.Panjaitan, MS, DEA. bukan
materi kuliahnya yang akan saya sampaikan di sini. Tapi sebuah cerita
singkat yang sangat singkat yang disampaikan sesingkat-singkatnya.
Kurang lebih inilah cerita yang mengandung unsur psikologi yang beliau
ceritakan di kelas, kala kuliah itu…
***
“Pada suatu hari hidup lah satu keluarga yang sangat kaya,
mereka sangat bahagia karena dikaruniai oleh seorang anak, karena
memiliki anak satu-satunya, anak ini kemudian sangat dimanja. Setiap
KEINGINANNYA pasti selalu dipenuhi oleh kedua orang tunya. Tidak ada
keinginan yang mustahil bagi si anak ini. Lama kelamaan setelah si anak
menjadi dewasa, tibalah ia pada satu keinginan yang melebihi batas.
Sehingga saat ini dia melakukan tindakan kriminal yang luar biasa
sehingg, hakim persidangan memvonisnya dengan hukuman mati (dalam
ceritanya tidak disebutkan apa tindakan kriminal yang dilakukan si anak
tersebut). Seperti hukuman mati biasanya, maka hakim meberikan satu
permintaan terakhir untuk si anak tersebut.
Rupanya permintaan terakhir yang disampaikan anak tersebut
adalah bertemu dengan ibunya. Saat ibunya datang. Maka si anak terebur
mendekatkan wajahnya ke wajah ibunya. Kemudian digigitnya keras-keras
pipi ibunya, sejadi-jadinya sekeras mungkin.
Ibunya berkata, “wahai anakku, apa yang kamu lakukan?”
Si anak kemudian berkata, “Ini untuk ibu yang selama hidupku
begitu memajakanku, sehingga aku sampai di saat seperti sekarang ini.
Ibu tidak pernah menunjukkan kebenaran kepadaku”
***
Ini lah cerita singkat yang disampaikan
beliau dengan expresi yang luar biasa. Saya tentu saja tidak akan
mengintrepretasi isi cerita tersebut. Saya memberikan kebebasan kepada
anda untuk memahami sendiri apa yang ingin di sampaikan dalam cerita
tersebut. Yang pasti dalam lanjutan materi memasuki kuliah tersebut, ibu
Nurmala menjelaskan bahwa samapi kapanpun keberhasilan dan kesuksesan
tidak mungkin di dapat dengan hanya bersantai saja. Mereka yang sukses
adalah mereka yang dalam hidupnya telah menghadapai berbagai halangan
dan rintangan hidup.